Monday, June 5, 2017

sim card and duplication

http://www.kompasiana.com/herusutadi/waspada-nomor-ponsel-anda-terkloning_551081268133115a3bbc644f

Waspada! Nomor Ponsel Anda Terkloning 15 Mei 2012 11:37:40 Diperbarui: 25 Juni 2015 05:1

Beberapa waktu lalu, Kompas.com melalui laman ini mewartakan mengenai Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka yang mengaku mengalami kejadian yang membuat dia bingung. Ceritanya, beberapa hari lalu dia menerima SMS dari nomor yang diketahuinya milik Acil Bimbo. Dalam pesannya, Acil menanyakan nomor telepon seorang pejabat. Karena Rieke mengenal Acil, tanpa ragu-ragu dia membalas SMS itu dan mengirimkan nomor telepon orang yang dimaksud. Namun kemudian, Acil menjawab SMS yang bertanya mengapa Rieke memberikan nomor itu. Rieke yang kebingungan memutuskan menelepon Acil untuk mencari kejelasan. Setelah berbincang-bincang, ternyata Acil tidak mengirim SMS kepada Rieke untuk meminta nomor telepon siapa pun. "Kang Acil bilang sudah beberapa kali terjadi, ada SMS masuk minta nomor telepon seseorang," kata Rieke seperti dikutip dari Kompas.com. Bila Anda mengalami kejadian yang mirip atau sama dengan Rieke, berhati-hatilah dan waspada.

Sebab, pulsa Anda tersedot laksana penyedotan pulsa melalui SMS Premium, melalui penggandaan nomor atau disebut juga dengan kloning SIM Card. Proses kloning yang tidak sulit dengan alat yang relatif juga tidak mahal, tentu saja akan merugikan pengguna. Cara kerja kloning adalah dengan meng-copy seluruh isi SIM Card  melalui alat berupa SIM card reader (semacam memory card reader) sehingga didapat SIM card yang sama persis antara asli dengan kloningannya, sehingga satu nomor memiliki beberapa SIM card atau beberapa SIM Card mempunyai nomor yang sama. Karena membutuhkan SIM Card asli untuk dikloning, yang paling mudah menghindarinya adalah janganlah membeli kartu perdana dalam keadaan siap pakai. Artinya, segel sudah dilepas, SIM card sudah dipotek atau tinggal memasukkan ke HP kemudian dapat dipakai. Sebab, hal itu memungkinkan bahwa SIM card sudah ter-kloning. Sehingga, sebaiknya, saat membeli kartu perdana, masih keadaan utuh dan biarkan kita sendiri yang melakukan registrasi dengan nama kita sendiri. Penggunaan nama orang lain, selain tidak dibenarkan secara aturan, membuat Anda sendiri kerepotan jika hendak komplain akan layanan dari operator, terutama masalah kualitas layanan dan tagihan

HOAX AND STOCK MARKET

http://katadata.co.id/berita/2016/12/07/terseret-hoax-saham-sari-roti-melorot-066-persen


Terseret Hoax, Harga Saham Sari Roti Melorot Tipis
Sari Roti merupakan produsen roti pertama yang melantai di bursa.

Saham pemilik merek dagang Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) melorot seiring dengan ramainya pemberitaan palsu (hoax) soal dukungannya terhadap aksi damai 2 Desember 2016. Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga jeda siang pada Rabu (7/12/2016), saham ROTI turun 10 poin (0,66 persen) ke Rp 1.510 per unit.

Hari ini, saham ROTI sempat menyentuh level terendahnya yakni Rp 1.500 dan tertinggi pada Rp 1.525. Saham ROTI ditransaksikan sebanyak 64 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 314 saham senilai Rp 47,4 juta.

Sebelumnya, pembahasan soal Sari Roti menjadi viral di media sosial karena kaitannya dengan aksi damai 212 pada 2 Desember 2016 lalu. Saat itu, beredar foto sejumlah pedagang Sari Roti dengan gerobak tertempel tulisan “Gratis untuk Mujahid”. Masyarakat pun sempat mengira perusahaan menjadi sponsor aksi dengan menggratiskan produknya. (Baca juga:  Aksi 212 Berjalan Damai, Bursa Saham Ditutup Menguat)

Anggapan itu segera dibantah produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. “Dengan ini kami sampaikan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk tidak terlibat dalam semua kegiatan politik. Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle), merupakan kejadian yang berada di luar kebijakan dan tanpa seizin PT Nippon Indosari Corpindo Tbk,” jelas pihak Sari Roti dalam keterangan resminya.

Perusahaan menjelaskan bahwa pada saat kejadian, produk Sari Roti diborong oleh seorang konsumen melalui salah satu agen mereka di Jakarta. Orang itu lah yang kemudian membagi-bagikan roti gratis untuk peserta aksi. ”Pihak Pembeli meminta agar produk tersebut dapat diantarkan ke area pintu masuk Monas dan dipasangkan tulisan “gratis” tanpa pengetahuan dan perijinan dari pihak PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.” (Baca juga: Dana Repatriasi Kerek Surplus Neraca Pembayaran 14 Kali Lipat)

Sayangnya, gaya komunikasi perusahaan ini justru mendapat respon negatif dari pengguna internet. Tanda pagar #boikotsariroti pun sempat menjadi trending topic Twitter di Jakarta.

Di luar kontroversi yang menimpanya, Sari Roti merupakan brand roti dengan kinerja cukup cemerlang. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk merupakan perusahaan roti pertama yang melantai di bursa pada 28 Juni 2010. Saat itu, harga saham perdana yang ditawarkan masih Rp 1.275 per unit. Kini, harga saham mereka sudah di kisaran Rp 1.500 per unitnya.

Pada 2011, Sari Roti meraup penjualan Rp 813,3 miliar, dengan torehan laba Rp 115,93 miliar. Tahun lalu, penjualan Sari Roti menembus Rp 2,17 triliun dengan laba Rp 270,5 miliar. Tahun ini pun mereka mencatatkan kinerja yang positif, dalam sembilan bulan Sari Roti sudah meraup keuntungan Rp 203,9 miliar. (Baca juga:  Evergreen Tunda Jual Saham Baru untuk Selamatkan Bumiputera)


http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2354763/sofjan-ketimbang-sara-investor-lebih-ngeri-hoax


Sofjan: Ketimbang SARA, Investor Lebih Ngeri Hoax

Oleh : M fadil djailani | Senin, 23 Januari 2017 | 16:00 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Kabar bohong alias hoax yang belakangan ramai di media sosial, ternyata bikin khawatir para investor. Lebih bikin jeri pengusaha ketimbang isu SARA.

Seperti dikatakan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi dalam sebuah diskusi bertajuk 'SARA, Radikalisme dan Prospek Ekonomi 2017' di gedung CIMB Niaga, Jakarta, Senin (23/01/2017).

Sofjan sangat berharap, para penegak hukum bisa melakukan tugasnya dengan baik. Agar penyebar berita tidak yang tak disokong fakta itu, segera diproses hukum. "Yang dikhawatirkan lagi soal hoax, apapun indikasinya membuat kita khawatir dan harus segera diselesaikan," kata Sofjan.

Menurut Sofjan, pemerintah memang sudah waktunya bertindak tegas terhadap para penebar kabar bohong. Langkah ini tak ada kaitannya dengan proses demokrasi, di mana pemerintah menjamin kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya. "Saya pikir penegakan hukum nomor satu. Kalau negosiasi terus, rusak negara ini," pungkas Sofjan. [ipe]

- See more at: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2354763/sofjan-ketimbang-sara-investor-lebih-ngeri-hoax#sthash.HHBwcHLy.dpuf

ARTIS AND STOCK MARKET

https://www.brilio.net/selebritis/6-artis-ini-memiliki-saham-di-berbagai-perusahaan-bergengsi-160830r.html

6 Artis ini memiliki saham di berbagai perusahaan bergengsi
Sabar Artiyono 30 Agustus 2016 20:05

Brilio.net - Menggeluti industri hiburan memang tidak selamanya bisa berjaya. Bahkan, ladang uang ini mampu membuat seorang selebriti terperosok sangat dalam. Itulah sebabnya investasi bagi sebagian artis sangat penting. Setidaknya untuk berjaga-jaga di hari tua nanti. Tapi tidak menutup kemungkingan juga untuk menambah pundi-pundi uang mereka.

Nah, kamu tahu deretan artis yang melakukan berinvestasi dengan menanam saham? Berikut 6 artis yang berinvetasi dengan saham sebagaimana dihimpun oleh brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (30/8):

1. Raisa Andriana.
Pelantun 'Serba Salah' ini sudah terdaftar sebagai nasabah di PT. Mandiri Sekuritas untuk investasi saham.

2. One Direction.
Para personel grup musik ini dikabarkan memiliki saham dari management 5 Seconds Of Summer.

3. Citra Kharisma.
Pemain sinetron ini disebut telah membeli saham induk dari ANTV senilai Rp 138 juta.

4. Piyu.
Gitaris ini juga dikabarkan beberapa kali membeli saham dari berbagai perusahaan, seperti Hanson International dan Sugih Energy.

5. Tina Toon.
Mantan penyanyi cilik ini juga berinvestasi di VIVA.

6. Agnez Mo.
Pacar pebasket Wijaya Saputra ini juga diberitakan investasi saham di perusahaan smartphone, Ninetology.


https://finance.detik.com/sosok/2746779/cerita-piyu-padi-pernah-borong-saham-bumi

Rabu 12 Nov 2014, 20:43 WIB


Cerita Piyu Padi Pernah Borong Saham BUMI

detikFinance

Jakarta - Piyu, Gitaris Grup Band Padi merupakan salah satu selebritis yang aktif berinvestasi di pasar modal. Di tahun 2008, saat krisis ekonomi melanda Indonesia, Piyu memberanikan diri masuk ke pasar modal.

Saham yang dilirik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang saat itu tengah anjlok harganya hingga Rp 775 per saham. Pemilik nama asli Satriyo Yudi Wahono itu menyebutkan, dirinya menggelontorkan uang sebesar Rp 175 juta untuk membeli saham BUMI.

"Saya cuma modal Rp 175 juta, saya masuk beli sahamnya BUMI sedang jatuh-jatuhnya dari harga Rp 775 per saham," ujar pria kelahiran Surabaya 15 Juli 1973 di acara Gerakan Cinta Pasar Modal, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2014).

Piyu pun terus menggeluti investasinya di pasar saham hingga mengalami keuntungan. Keuntunganya mencapai 3 kali lipat atau 200%.

"Saya ikutin terus naik 2008-2009, dari harga Rp 775 per saham naik jadi Rp 2.475, itu sudah naik berapa ratus persennya kan? Terus saya mendapatkan keuntungan, dan saya mulai transaksi saham terus," terangnya.

Tak puas hanya punya saham BUMI, Piyu pun menjajal peruntungan berinvestasi di saham lain yaitu PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR).

"Saya sudah nggak punya saham BUMI, sejak 2010-2011 saya lepas semuanya. Habis itu baru saya mulai saya jual, dan coba yang lain, saya masuk BJBR, ya terus maen-maen sampai sekarang," ucapnya

Selain itu, Piyu juga mulai mengoleksi saham-saham lain seperti Waskita Karya, Adhi, WTON, Antam, dan Astra.

"Saya trading yang aktif, jadi kecuali Pilpres kemrin saya jadi investor saja, saya diam, saya waktu itu masukin di Antam, sampai sekarang. Sebagian ada yang saya trade dan sebagian ada yang saya invest saja," jelas dia.

Perjalanan investasi Piyu tak selalu berjalan mulus, dirinya juga pernah rugi saat menjajal investasi di saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO).

"Sekarang nggak lebih dari 10 saham, sekarang cuma ada Waskita, Astra, Wika Beton, Antam, dan lainnya, yang lama-lama masih nyangkut juga ada, kayak GTBO, terus ada dua yang nyangkut PT Ancora Indonesia Resources Tbk," katanya.

Piyu menyebutkan, dirinya mencoba disiplin dalam berinvestasi. Paling tidak, dia menanamkan uangnya di pasar saham sekitar Rp 60 juta-Rp 70 juta per bulan.

"Kalau keuntungan itu saya sudah patok, jadi itu transaksi saham, misal saya trading hari ini untuk Rp 10 juta, Rp 12 juta, dikit-dikit saja, nanti sebulan kan kita tahu keuntungannya berapa kan? Itu untuk kehidupan saya, bukan untuk gambling, saya benar pikirkan bagaimana bisa dapat keuntungan," imbuhnya.

Sebelum berinvestasi langsung di saham, Piyu memulai investasinya di instrumen reksa dana, ia memulainya di tahun 2003.

"Dari tahun 2008, kebetulan waktu itu sedang ada krisis ekonomi termasuk Indonesia juga, ini krisis ekonomi kedua setelah tahun 1998, pada saat bersamaan itu, saya lagi berinvestasi di sebuah reksa dana luar (asing), saat saya baru masuk itu saya minus terus, akhirnya sisa 30%. 2008, saya masuk ke saham, jadi semenjak itu saya sudah nggak pakai reksa dana yang asing itu. Saya masuk reksa dana itu 2003, sudah mulai," jelas dia.

Berinvestasi di reksa dana bukan langsung untung, Piyu justru mengalami kerugian.

"Saya masuk reksa dana asing saya kehilangan US$ 80 ribu pada tahun itu ya, tinggal 30 persennya, jadi sekitar US$ 2.400, habis itu stop," kata dia.

Yang paling penting, kata dia, sebelum berinvestasi di instrumen apa pun kita harus paham betul produk yang akan kita investasikan. "Kita harus tahu, paham betul, saham apa yang kita pilih, dan tahu betul kapan kita masuk dan keluar, intinya itu saja," pungkasnya.

(drk/hen)


https://finance.detik.com/sosok/d-2739956/wah-ternyata-raisa-juga-berinvestasi-saham

Rabu 05 Nov 2014, 16:56 WIB
Wah, Ternyata Raisa Juga Berinvestasi Saham
- detikFinance

Jakarta - Penyanyi dalam negeri Raisa Andriana ternyata punya investasi berbentuk saham di pasar modal. Raisa menjadi nasabah ke-33.333 di PT Mandiri Sekuritas.

Sebagai investor baru, Raisa mengungkapkan alasannya berinvestasi di pasar modal. Menurutnya, investasi harus dimulai selagi muda.

"Usia muda adalah masa terbaik untuk mulai berinvestasi dan menata tujuan-tujuan kita di masa depan. Dengan berinvestasi di pasar modal, saya dapat mengukur potensi keuntungan dan risiko sehingga dapat mendapatkan return yang maksimal," kata Raisa dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2014).

Selain Raisa, penyanyi dalam negeri yang juga berinvestasi di pasar modal adalah Giring, vokalis Nidji. Bahkan Giring sempat punya pikiran untuk menjual saham Nidji di pasar modal.

Dalam tiga tahun terakhir anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) itu mencatatkan pertumbuhan nasabah yang signifikan dengan pertumbuhan rata-rata 65% per tahun. Pertumbuhan ini didukung dengan kehadiran layanan Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST) sejak 3 tahun yang lalu.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto mengatakan, saat ini persepsi dan kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal terus meningkat.

"Guna mengakomodasi kebutuhan dan karakter investasi masyarakat yang berbeda-beda, Mandiri Sekuritas menyediakan layanan investasi yang komprehensif, aman dan andal," jelasnya.

Guna memudahkan investor berinvestasi Mandiri Sekuritas menyediakan aplikasi MOST yang diluncurkan sejak 3 tahun lalu. Bagi investor yang memiliki mobilitas tinggi, MOST juga tersedia dalam berbagai aplikasi mobile yang dapat diakses melalui komputer tablet serta smartphone yang menggunakan platform iOS, Android, dan BlackBerry.

Tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal tercermin dari nilai transaksi saham yang diperdagangkan melalui Mandiri Sekuritas sebesar Rp 110,73 triliun hingga Oktober 2014. Nilai transaksi tersebut menempatkan Mandiri Sekuritas sebagai broker lokal teraktif di pasar saham Indonesia dengan pangsa pasar 4,5%.

Perusahaan juga terus berekspansi untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas dengan membuka 30 kantor cabang di sentra-sentra ekonomi Indonesia, termasuk 1 kantor cabang di Singapura. Pembukaan kantor cabang di Singapura menjadikan Mandiri Sekuritas sebagai satu-satunya sekuritas yang memiliki jalur distribusi regional.

HOAX AND FACEBOOK

http://batam.tribunnews.com/2017/01/12/terungkap-beginilah-berita-hoax-diproduksi-remaja-di-macedonia-mereka-panen-emas-digital?page=all

TERUNGKAP, Beginilah Berita HOAX Diproduksi Remaja di Macedonia. Mereka Panen 'Emas Digital'

Kamis, 12 Januari 2017 18:23

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, SKOPJE-  Di masa pemilihan presiden Amerika Serikat, banya bermunculan situs hoax atau berita bohong.
Sebagian situs hoax itu berasal berasal dari Veles, sebuah kota kecil di Macedonia.
Dari Veles inilah para remaja menulis berita-berita sensasional, yang tak jelas kebenarannya, kemudian disebar melalui Facebook dan media sosial lainnya.
Lewat menyebar berita bohong itulah para remaja Veles menghasilkan uang puluhan ribu euro per bulan dari iklan.

Warga Veles menyebutnya sebagai "panen emas digital".
"Warga di Amerika sangat senang dengan berita-berita (bohong) yang kami buat dan kami mendapat keuntungan finansial dari berita-berita ini," kata Goran, bukan nama sebenarnya, seorang mahasiswa di Veles kepada BBC.

Goran mengaku berusia 19 tahun tapi dari penampilannya, dia terlihat jauh lebih muda. Di pergelangan tangannya terlihat jam tangan yang cukup mewah.
"Mereka tak peduli (kalau) berita yang mereka baca akurat atau bohong," kata Goran.
Goran mewakili satu dari puluhan bahkan ratusan remaja Macedonia yang menangguk keutungan besar dari hoax yang sebagian besar pro-Donald Trump pada pilpres AS.
Dari pembicaraan di kafe ini, Goran 'membuka rahasia' bagaimana ia dan rekan-rekannya membuat dan menyebar berita bohong.

Biasanya Goran dan rekannya menerbitkan berita-berita sensasional atau bombastis yang bahannya diambil dari situs-situs sayap kanan di Amerika yang sangat mendukung Trump.
Satu berita biasanya berisi gabungan paragraf dari beberapa artikel dan diberi judul yang sensasional.
Goran kemudian membayar Facebook untuk membagikan berita ini ke para pengguna media sosial di Amerika yang haus dengan berita-berita Trump dan pesaingnya dari Demokrat, Hillary Clinton.
Ia mendapatkan uang dari klik dan share berita yang ia terbitkan.
Tak peduli

Goran mengaku belum lama membuat hoax dan hanya menerima 1.800 euro per bulan tapi rekan-rekannya bisa meraup ribuan euro per hari.

Saat ditanya apakah ia tak khawatir berita palsu yang ia buat mengecoh atau membohongi pemilih di Amerika, Goran sepertinya tak terlalu peduli.

"Para remaja di kota kami tak peduli dengan pilihan warga Amerika. Yang kami pikirkan di sini adalah bagaimana mendapatkan uang dan membeli pakaian-pakaian mahal," kata Goran.
Dampak panen emas digital jelas terlihat di Veles.

Data menunjukkan gaji rata-rata warga di sini sekitar 350 euro atau sekitar Rp 5 juta per bulan.
Namun, sejak aktivitas 'produksi hoax' meningkat, sejumlah warga mampu membeli mobil baru sementara kafe dan restoran makin ramai pengunjung.

Dulu, ketika masih menjadi bagian Yugoslavia, Veles biasanya disebut Tito Veles, nama yang mengacu ke presiden saat ini Josip Tito.
Kini warga kota, dengan setengah bercanda, mengatakan kota itu kini lebih cocok diberi nama Trump Veles.

Siswa SMA
Selain mahasiswa, yang juga membuat berita hoax adalah murid-murid sekolah menengah atas.
Salah seorang di antaranya mengatakan kepada BBC bahwa ia bekerja beberapa jam setiap malam untuk membuat hoax.

Wartawan investigatif Ubavka Janevska mengatakan, terdapat setidaknya tujuh kelompok di Veles yang menyebar berita bohong di internet dan memperkirakan ratusan murid sekolah bekerja secara individu sebagai pembuat berita bohong.
Di Veles, membuat situs berita hoax bukan tindakan pidana. Namun bagaimana dengan tanggung jawab moral?

Bukankan membuat berita palsu sama dengan membohongi pembaca? Bukankah uang yang diterima dari hoax adalah 'uang haram'?
"Tak ada uang haram di sini," kata Slavco Chediev, wali kota Veles.
Bahkan ia mengisyaratkan dirinya bangga kotanya bisa mempengaruhi hasil pilpres di Amerika.
Tapi Janevska mengatakan prihatin dengan kondisi saat ini.
"Sejak pilpres AS, yang menjadi perhatian anak-anak muda di sini adalah bagaimana mendapatkan uang dari berita bohong," katanya.
Goran sepertinya tak begitu peduli. Ia mengatakan orang tua mana yang tidak senang jika anaknya bisa mendapatkan 30.000 euro atau sekitar Rp 420 juta per bulan.
Para analis meyakini aktivitas anak-anak muda seperti Goran untuk memproduksi hoax akan makin meningkat dan mereka akan menjadikan momen politik di negara-negara lain sebagai tambang uang. (kompas.com)