ini hanya cerita fiktif belaka...
Tarman adalah seorang pendiam di
lingkungannya. Suatu ketika ada kasus korupsi yang melibatkain tango, banker bank
pembangunan daerah. Dia menggunakan uang tabungan nasabah untuk membeli SPBU
milik saudara dengan harga miring. Sebelum transaksi tango sudah bernego dengan
bank cepek supaya mau memberikan kredit usaha, untuk refinancing pom bensin
miliknya yang akan digunakan untuk bisnis jual beli oli.
Sebelum transaksi tango membuat
rekening dengan menggunakan KTP palsu mirip tarman di bank cepek, akhirnya Tango
berhasil mentransfer uang nasabahnya ke rekening palsu. Uang di cairkan kemudian langsung di
setor tunai ke rekening saudar yang jual pom bensin. Sesaat kemudian pom bensin
langsung dijadikan jaminan dan Tango dapat hutang untuk nutup uang nasabah yang
dia gunakan untuk membeli pom bensin.
Konsekuensinya tango harus nyicil
hutang ke bank cepek, namun pom bensin cukup laris, sehingga Tango tinggal
menyisihkan pendapatan dari pom bensin untuk nyicil hutang.
Namun apes, nasabah tango tahu
dan melapor tango ke kepolisian. Tango menggunakan alibi Tarman si pendiam yang
nrima uangnya. Namun orangnya kurang waras, sering kehilangan kesadarannya
lebih baik diwakilkan saja oleh tucker, yang masih saudara dengan tarman.
Tucker mengumpulkan bukti bukti “ketidak
warasan tarman” dengan social media, surat pernyataan dan beberpa testimoni
dari teman sekolah tarman. Hal tersebut terjadi tanpa diketahui Tarman.
Akhirnya tango berhasil
menyelamatkan investasinya karena tarman sudah terbukti yang menerima uangnya,
namun karena kurang waras, ybs lupa entah kemana uang itu sekarang. Tango
meyakinkan jika yang penting uang nasabah tidak berkurang ‘sepeserpun’.
Tango inisiatif manawarkan “ketidak warasan “ tarman ke
teman temannya yang kena masalah. Dengan menggunakan data surat pernyataan dan
trik social media yang dia miliki. Akhirnya teman tango yang kena masalah
menggunakan Tarman yang sakit mental terlibat dalam berbagai kasus…
No comments:
Post a Comment