Saturday, August 27, 2016

ILHAM..

https://beritagar.id/artikel/bincang/wawancara-ilham-aidit-anak-kecil-juga-bisa-minta-maaf

Wawancara Ilham Aidit: Anak kecil juga bisa minta maaf

Ilham Aidit berencana mengajak para korban pelanggaran HAM berat tahun 1965 memberi maaf kepada negara.Dilema merundung Ilham Aidit ketika hendak menyunting sang calon istri: Membuka atau menyembunyikan identitasnya.

Yang bikin dia ciut, calon mertua seorang jenderal Angkatan Darat, yang aktif menumpas anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Tapi pilihan membuka rahasia itu yang diambilnya. Dia nekat menceritakan siapa dirinya--dengan didampingi sang calon istri. "Pak Umar (nama calon mertuanya), tahu PKI kan?" tanya Ilham. "Oh jelas, kenapa?" jawabnya. "Saya adalah anak dari Aidit!," kata Ilham.
Sang calon mertua pun pingsan. Ilham panik dan langsung mengipas-ngipasi si calon mertuanya itu memakai kertas, dengan wajah takut yang belum reda sepenuhnya. Dua menit berselang, si calon mertua siuman dan mengacuhkannya begitu saja.

"Kami memang menikah, tapi tanpa restu," kata Ilham, yang baru bicara dengan mertuanya itu setelah pernikahannya berusia 10 tahun. "Pasca reformasi baru kami bisa ngobrol kembali," ujarnya, lantas tertawa.

Masa lalu Ilham memang kelabu. Saat tragedi kemanusiaan 1965 terjadi ia baru berusia 6,5 tahun, dan harus kabur dari satu rumah ke rumah lain, karena diuber tentara. Dua kakak perempuannya bahkan lari dan menetap di Prancis.
Kini, era berganti, dan Ilham mulai melihat secercah harapan. Pasalnya, Pemerintahan Presiden Joko Widodo berniat mengungkap tabir gelap di balik serentetan tragedi kemanusian yang terjadi sejak republik ini berdiri.

Untuk pertama kalinya, sejak tragedi 1965, sebuah simposium tingkat nasional digelar untuk membicarakan luka yang tak pernah dibuka selama 50 tahun pada 18-19 April, pekan lalu di Jakarta. Tajuknya "Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan".

Bersama keluarga korban lainnya Ilham menyambut baik. Pasalnya mereka punya kegelisahan yang sama: sejarah gelap 1965 harus diluruskan demi rekonsiliasi. "Pertama kalinya forum seperti ini digelar pemerintah," katanya.

Jumat lalu (22/4/2016), Ilham menerima Fajar WH dan Heru Triyono, serta fotografer Jefri Aries dari Beritagar.id--di salah satu kedai kopi di Kompleks Bioskop Megaria, Menteng, Jakarta.

Dalam wawancara selama satu jam ia memaparkan masa lalu, harapannya pasca simposium nasional dan rencananya memberi maaf kepada negara. "Akan kami coba cara itu," kata Ilham, memakai kemeja abu-abu polos dengan kaos hitam sebagai dalaman. Berikut petikannya:
Putra bungsu ketua Central Committee PKI DN Aidit, Ilham Aidit, ketika diwawancara Beritagar.id di salah satu kedai kopi di Komplek Bioskop Megaria, Menteng, Jakarta, Jumat sore (22/4/2016).
Putra bungsu ketua Central Committee PKI DN Aidit, Ilham Aidit, ketika diwawancara Beritagar.id di salah satu kedai kopi di Komplek Bioskop Megaria, Menteng, Jakarta, Jumat sore (22/4/2016).


No comments:

Post a Comment