Thursday, October 5, 2017

PERTAMINA AND RNI

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3315712/rni-pertamina-dan-toyota-kembangkan-rumput-gajah-jadi-biofuel

Jumat 07 Oct 2016, 16:07 WIB
RNI, Pertamina, dan Toyota Kembangkan Rumput Gajah Jadi Biofuel

Jakarta - Dua BUMN, yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Pertamina (Persero), bersama Toyota Motor Corporation mengembangkan biomassa napier grass atau rumput gajah sebagai bahan baku biofuel.

Pemanfaatan rumput gajah itu tidak terlepas dari kandungan biomassa yang tinggi, sehingga cocok digunakan sebagai salah satu bahan pembuat biofuel.

Pengembangan biofuel ini ditandai dengan Panen Perdana Rumput Gajah, di Majalengka, Jawa Barat kemarin. Acara panen perdana itu juga turut dihadiri Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi RNI Agung P. Murdanoto bersama Vice President Pertamina M. Taufik Afianto, Perwakilan PT Toyota Motor Corporation Takahashi Kazushi, Direktur Produksi PT PG Rajawali II Bambang Eka Darutama, dan Direktur Keuangan PT PG Rajawali II Heru Mulyono.

Sebagai BUMN dengan bisnis inti agro industri, PT RNI berupaya berperan aktif dalam pengembangan energi terbarukan yang berbasis perkebunan, salah satunya melalui pemanfaatan biomassa yang dihasilkan dari rumput gajah menjadi biofuel," kata Direktur Utama RNI, Didik Prasetyo, dalam keterangannya, Jumat (7/9/2016).

Didik mengatakan, sejak 2015 Pusat Penelitian Agro milik PT PG Rajawali II Cirebon telah menyiapkan lahan seluas 7 ha di HGU PG Jatitujuh, Majalengka, untuk keperluan riset pengembangan tanaman yang berpotensi sebagai sumber energi. Pemanfaatan rumput gajah itu sendiri tidak terlepas dari kandungan biomassa yang tinggi sehingga cocok digunakan sebagai salah satu bahan pembuat biofuel.

"Iklim di Indonesia sangat mendukung pengembangan rumput gajah. Selama ini rumput gajah belum banyak dimanfaatkan selain sebagai makanan ternak, bahkan terkadang dibiarkan tumbuh secara liar, padahal kandungan biomassanya cukup baik untuk dijadikan sumber energi terbarukan," kata Didik.

Agar pengembangan biofuel ini berkelanjutan, baik dari sisi pasokan bahan baku, riset, pengembangan, dan kebermanfaatan digagas kerja sama kemitraan strategis antara RNI, Pertamina, dan Toyota Motor Corporation.

"Untuk pemanfaatannya, RNI menjalin sinergi BUMN dengan Pertamina, yang pasti, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, sumber energi terbarukan dari jenis biomassa diarahkan untuk ketenagalistrikan dan transportasi," tambah Didik.

Pemerintah Indonesia memang terus menggenjot kebijakan peningkatan subtitusi biofuel ke dalam BBM untuk menekan tingginya angka impor BBM, yang pada tahun ini mencapai 8 juta barel per bulan. Dengan subtitusi penggunaan bahan bakar terbarukan, diharapkan terjadi penghematan devisa serta mendukung clean energy.

Sasaran kebijakan energi terbarukan khususnya biomassa, seperti yang dicanangkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor: 12 Tahun 2015, tentang Kebijakan Energi Nasional adalah mewujudkan bauran energi untuk energi baru dan terbarukan terhadap konsumsi energi nasional Iebih dari 23% (dua puluh tiga persen) pada tahun 2025.

"Ke depannya tidak menutup kemungkinan RNI akan menjajaki pemanfaatan sumber energi terbarukan lainnya mengingat potensi limbah biomass yang dihasilkan dalam proses produksi di perkebunan dan pabrik-pabrik RNI Group cukup besar," kata Didik. (wdl/wdl)

kenjeran

http://surabaya.tribunnews.com/2014/03/29/korban-tewas-di-kenjeran-terhempas-ombak-saat-meditasi-di-laut?page=2

Korban Tewas di Kenjeran Terhempas Ombak Saat Meditasi di Laut
Sabtu, 29 Maret 2014 16:59

SURYA Online, SURABAYA - Tiga warga yang tewas usai terseret ombak di Pantai Kenjeran ternyata sedang melakukan meditasi di laut.
Mereka berasl dari kelompok perguruan meditasi Hati Semesta.
Peristiwa itu bermula pada, Sabtu (29/3/2014) sekitar pukul 10.15 WIB.

Mulanya delapan orang bekumpul di rumah Wendi Wijaya, Ketua perkumpulan Meditasi Hati Semesta di Semolowaru Elok Z 5 Surabaya.
Kemudian, mereka berangkat menuju Pantai Kenjeran. Lantas, mereka menyewa perahu sampan Sagita dan rombongan kemudian diantar  pemilik perahu menuju lokasi Gunung Pasir yang berjarak sekitar dua kilometer dari bibir pantai.
Sesampai di lokasi, tujuh orang turun kemudian melakukan meditasi dengan cara berdiri melingkar sambil bergandengan tangan.
Mereka melingkar di kedalaman air sedada dengan mengelilingi sesaji di tengah lingkaran.
Tak sampai lama, tiba-tiba ombak tinggi menerjang. Tujuh orang itupun terhempas dan hanyut terbawa arus air laut.
Pemilik perahu sempat berusaha menolong, tapi tak mampu menolong semua korban.
Akibat peristiwa itu, tiga korban tewas, satu masih kritis, dan tiga lainnya selamat.

Korban selamat dan beberapa saksi lain masih menjalani pemeriksaan di Polsek Kenjeran," kata Kasubag Humas Polres Tanjung Perak, AKP Lily Djafar.
Tiga korban tewas adalah Wendi Wijaya (37), ketua perkumpulan asal Semolowaru; Zaini (40), warga Tenggilis; dan Yanto (36), asal Magetan.
Sedangkan yang selamat dalam peristiwa itu ada Yudi Eko wanto (41), warga Semolowaru; Ridwan Cahyadi (48), warga Darmo Permai; Kholifah (40), asal Tenggilis; Samsul Muarif (43), tukang perahu asal Kenjeran; Cuncun Junianto (36), warga Simorejo Sari; dan Andik P (22), warga Dukuh Pakis.

Dari hasil pemeriksaan awal terhadap para korban, diketahui bahwa mereka ini tidak mengenal satu sama lainnya. Sebab, selama ini mereka berhubungan melalui internet.
Di kelompok meditasi itu, ada korban yang berasal dari Surabaya, Jakarta, Lamongan, Magetan dan sejumlah daerah lain di Indonesia.
Pada kegiatan ini, mereka berencana melakukan semedi bersama di Gunung Pasir, Pantai Kenjeran, Surabaya.

Wednesday, October 4, 2017

corruption at the slope of lawu mountain

http://www.surabayapagi.com/read/123555/2015/03/19/Penyidikan_Korupsi_Kunker_dan_KUPS_Bank_Jatim_Mandeq.html

Penyidikan Korupsi Kunker dan KUPS Bank Jatim Mandeq
Kamis,19 Maret 2015 | 03:11 WIB


MAGETAN (Surabaya Pagi) - Sedikitnya dua kasus besar dugaan korupsi yang ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Magetan yakni Kunjungan Kerja (Kunker) DPRD Magetan periode 2009-2014 senilai Rp 11 miliar serta Program Kredit Usaha Ternak Sapi (KUPS) Bank Jatim senilai Rp 11 miliar hingga kini tidak jelas perkembanganya.

Bahkan, dua kasus korupsi yang menyeret sejumlah nama pejabat teras di Kabupaten Magetan tersebut,terkesan sengaja ditenggelamkan oleh Kejari Magetan. Sebab,sejak ditangani tahun 2013 lalu,kelangsungan dua kasus ini tidak pernah jelas.

Sebut saja kasus dugaan korupsi kegiatan Kunker DPRD Kabupaten Magetan periode 2009-2014 senilai 11 Miliar TA 2012.Tiga pimpinan DPRD Kabupaten Magetan yakni Sutikno ( PAN),Sofandi (Golkar) dan Shoim (Demokrat) sempat diperiksa oleh Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Magetan era Iwan Winarso,( 28/3/2013).

Tidak hanya trio pimpinan Dewan Sutikno Cs,Sekretaris DPRD Kabupaten Magetan,Iswahyudi Yulianto dan Plt SekdaKab Magetan,Mei Sugihartini juga dimintai keterangan oleh Penyidik Kejari Magetan terkait dugaan mark-up kegiatan Kunker DPRD Magetan yang menelan anggaran APBD Magetan sebesar TA 2012 sebesar Rp 11 Miliar, (17/2/2014).

Kasi Pidana Khusus Kejari Magetan,Sulistyo Wahyudi, berdalih jika saat ini pihaknya masih konsentrasi penyelidikan dugaan penyelewengan pengadaan sepatu PNS senilai Rp 1,3 miliar TA 2014. "Kita masih konsentrasi kasus sepatu PNS agar cepat selesai, baru menginjak kasus lainya," kata mantan Kasi Intel Karanganyar,Jateng,tersebut, Rabu (18/3).

Selain kasus dugaan korupsi Kunker DPRD Magetan TA 2014 senilai 11 miliar, Kejari Magetan juga mempuyai tunggakan kasus dugaan Korupsi KUPS Bank Jatim senilai 11 miliar Tahun 2011.

Diketahui,dalam kasus ini Kejari Magetan telah memeriksa Wakil Bupati Magetan,Samsi dan Ketua DPRD Kabupaten Magetan periode 2009-2014,Joko Suyono,sebagai penanggung jawab kelompok penerima bantuan dari Bank Jatim Magetan.Tidak hanya dari kalangan birokrat Magetan,sejumlah petinggi Bank Jatim Kacab Magetan yakni,Noer Tjahjo,juga menjalani pemeriksaan oleh Penyidik Kejari Magetan.

Kasi Pidsus Kejari Magetan,Sulistyo Wahyudi, mengaku akan koordinasi dengan Kejari Magetan, Jhon Lebe Unaraja, terkait perkembangan kasus tersebut," Kita siap menangani dua kasus itu, namun kita ada keterbatasan penyidik. Kita akan koordinasi dengan Kajari atas dua kasus ini", Pungkas Sulistyo Wahyudi. Rik/Aan

july 2010

http://nasional.kompas.com/read/2010/07/13/05000165/uganda.diguncang.bom

Uganda Diguncang Bom

Kampala, Senin - Acara menonton bareng final sepak bola Piala Dunia di dua tempat berbeda di Kampala, ibu kota Uganda, Minggu (11/7) malam, menjadi medan maut. Bom meledak secara simultan, 74 orang tewas dan 65 lainnya terluka. Bom diduga diledakkan aktivis Al Shabab, sayap jaringan teroris Al Qaeda di Somalia.

”Sebanyak 74 orang tewas dan 65 lainnya terluka. Nama para korban dan asal-usulnya akan diumumkan rinci kemudian,” kata juru bicara Kepolisian Nasional, Judith Nabakooba, Senin pagi.

Dua ledakan terjadi serempak, masing-masing di Restoran Ethiopian Village di Distrik Kabalaga dan Lugogo Rugby Club di pusat kota Kampala. Suasana riang penonton pertandingan final Spanyol versus Belanda berubah dramatis. Darah dan potongan tubuh berserakan di tengah massa penonton yang berubah histeris. Jeritan dan tangis pilu terdengar di antara taburan serpihan kursi, meja, dan sebagian bangunan yang hancur.

Bom di klub Rugby terjadi di tengah kerumunan massa yang menonton siaran televisi layar lebar. Polisi mengatakan, 49 tewas di klub dan 15 lainnya tewas di restoran. Sejumlah warga AS dari grup gereja Pennsylvania terluka di restoran, termasuk Kris Sledge (18).

”Saya pingsan, orang-orang berteriak dan berlarian,” kata Slegde asal Selinsgrove, Pennsylvania, di rumah sakit pusat Mulago. Kaki kanannya dibalut perban, wajahnya terluka bakar.

Juru bicara Kedutaan Besar AS di Kampala, Joann Lockard, mengatakan, satu warganya tewas dan tiga lainnya dirawat.

Al Shabab Somalia

Kepala Polisi Kampala Inspektur Jenderal Kale Kayihura menuturkan, kelompok garis keras Al Shabab, Somalia, ada di balik peristiwa ini. Al Shabab, yang diduga memiliki kaitan erat dengan jaringan teroris Al Qaeda, menampung pula militan Irak, Afganistan, dan Pakistan yang hijrah karena konflik dengan kelompok asalnya. Serangan bom simultan merupakan salah satu keunggulan Al Qaeda. Jika sinyalemen ini benar, itu adalah aksi bom pertama yang dilakukan Al Shabab di luar Somalia.


Advertisment
Ledakan terjadi hanya dua hari setelah seorang komandan Al Shabab, Sheik Muktar Robow, menyerukan kepada pengikutnya untuk mengebom sejumlah tempat di Uganda dan Burundi. Dua negara yang bertetangga dengan Somalia ini telah mengirim tentaranya untuk memperkuat pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia. Uganda adalah negara pertama yang mengirim pasukan, yakni tahun 2007.

Potongan kepala dan kaki yang ditemukan di klub diduga kuat pelaku bom bunuh diri. Kayihura mengatakan, pelaku bom bunuh diri ganda itu diduga kuat adalah warga Somalia di AS yang telah lama direkrut oleh Al Shabab. Nama Al Shabab lebih populer dari nama panjangnya, Harakat al-Shabaab Mujahideen.

Di Mogadishu, ibu kota Somalia, seorang komandan Al Shabab, yakni Sheik Yusuf Sheik Issa, Senin pagi mengatakan bergembira atas dua ledakan di Kampala. Dia tidak membenarkan atau menyangkal Al Shabab di balik aksi bom itu.

”Uganda adalah salah satu daftar musuh-musuh kami. Apa yang membuat mereka menangis, membuat kami tertawa bahagia. Semoga kemarahan Allah menimpa mereka yang melawan kami,” kata Sheik Issa.

Selain mengirim pasukan ke Mogadishu, Uganda menampung tentara Somalia yang telah dilatih AS dan program-program yang didukung Eropa. Juru bicara Gedung Putih, Tommy Vietor, menuturkan, AS siap membantu Pemerintah Uganda. Presiden Barack Obama bersedih dan menyebut serangan itu ”menyedihkan dan pengecut”.

Menlu AS Hillary Clinton menambahkan, ”AS satu kaki dengan Uganda. Kami bersahabat lama, dekat dengan masyarakat dan Pemerintah Uganda. Kami akan bekerja bersama menyeret pelaku ke pengadilan.”

Menlu Kenya Moses Wetangula, pekan lalu, mengatakan, militan internasional telah berkumpul di Somalia karena kekuasaan pemerintah lemah, sementara militan terus menguat.(AP/AFP/REUTERS/CNN.NEWS/CAL)

http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2010/07/10/7990/inilah-peristiwa-yang-disaksikan-rasulullah-pada-malam-isra-miraj/#sthash.pz2WcLX0.dpbs

Inilah Peristiwa yang Disaksikan Rasulullah pada Malam Isra' Mi'raj
Alhamdulillah, shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad. Keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Amma ba’du:

Meskipun peristiwa Isra’ dan Mi’raj diperselisihkan para ulama kapan terjadinya, yakni tidak ada kepastian terjadi pada tanggal 27 Rajab. Demikian juga karena tidak ada contoh dari Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, kemudian para sahabat beliau serta para tabi’in dalam merayakannya, namun karena perhatian mayoritas kaum muslimin didunia pada hari ini tertuju kepada peristiwa Isra’ Mi’raj sehingga kita banyak mendengar dari para khatib, da’i, asatidzah, menyampaikan detil peristiwa tersebut termasuk gambaran-gambaran yang dilihat Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, baik yang bersandar kepada riwayat yang shahih maupun tidak, maka kami ingin menukil dari sebagian ulama tentang sejauh mana keshahihan riwayat-riwayat tersebut.

Diantara gambaran yang disaksikan oleh Rasuullah shallallahu ’alaihi wasallam pada malam Isra’ adalah:

Para ahli ghibah:

Beliau melihat satu kaum yang memiliki kuku dari tembaga yang dengannya mereka mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam: maka aku bertanya: siapakah mereka wahai Jibril ? dia menjawab: Mereka adalah orang-orang yang memakan daging saudaranya sendiri (ghibah) dan melanggar kehormatan mereka. Hadits riwayat Imam Ahmad dan Abu Dawud dishahihkan oleh Syaikh Albani dan Al-Arnauth.

e-ktp and my kad


https://www.merdeka.com/dunia/membandingkan-e-ktp-di-indonesia-dan-mykad-di-malaysia.html

Membandingkan e-KTP di Indonesia dan MyKad di Malaysia

Selasa, 14 Maret 2017 17:17


Merdeka.com - Upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengungkap dugaan korupsi kebijakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik akhirnya menuai hasil. Sejumlah nama besar pun tersangkut dalam kasus tersebut, yang merugikan negara sampai Rp 2,3 triliun terhadap program yang dimulai sejak 2011 lalu ini.

Nama-nama yang tersangkut mulai dari mantan Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto, Ketua Konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia Isnu Edhi Wijaya, mantan Sekretaris Jenderal Kemendagri Diah Anggraini, mantan anggota Komisi II DPR Ganjar Pranowo, hingga Yasonna Laoly.

Bahkan, nama-nama seperti Gamawan Fauzi, Dradjat Wisnu Setyawan, beserta 6 anggota panitia pengadaan, Husni Fahmi beserta 5 anggota tim teknis, Johannes Marliem, Anas Urbaningrum, Marzuki Alie, Olly Dondokambey, Melchias Marchus Mekeng, Mirwan Amir, Tamsil Linrung, Taufik Effendi, Teguh Djuwarno, Chairuman Harahap, Arief Wibowo, Mustokoweni, Rindoko, Jazuli Juwaeni, Agun Gunandjar Sudarsa, Ignatius Mulyono, Miryam S Haryani, Nu'man Abdul Hakim, Abdul Malik Haramaen, Jamal Aziz, Markus Nari, dan 37 anggota Komisi II DPR disebut menerima uang haram tersebut.

Dibanding KTP sebelumnya, nama yang terdata dalam kartu pengenal itu masuk telah di-komputerisasi dan berlaku secara internasional. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga keabsaan identitas dan diakui secara internasional, sekaligus memberantas KTP palsu.

Tindakan pemalsuan juga bisa dicegah, termasuk mengantisipasi data kembar yang merujuk pada satu orang, sebab setiap pemilik e-KTP sudah melalui proses pemindaian retina mata dan sidik jari.

Jika di Indonesia sistem ini masih bermasalah dan malah bikin megakorupsi. Berkacalah pada Malaysia dengan kartu identitas elektronik yang diberi nama MyKad. Sudah sejak tahun 2001 kartu ini jadi pengenal identitas tunggal di negeri jiran itu.

MyKad wajib dimiliki seluruh warga negara atau penduduk permanen berusia di atas 12 tahun.

Jika e-KTP hanya berfungsi sebagai kartu identitas untuk mengajukan aplikasi ke bank dan mengurus dokumen tertentu. MyKad memiliki banyak fungsi, yakni sebagai lisensi berkendara, dokumen perjalanan, serta informasi kesehatan. Tak perlu repot-repot lagi mengurusi kartu ini-itu.

Bahkan, kartu ini bisa dipakai sebagai e-cash atau dompet elektrik dan terintegrasi langsung dengan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Rencananya MyKad juga akan dikembangkan sebagai kartu perjalanan buat para traveller, dan bisa digunakan sebagai kartu pembayaran multi-guna sebagai kartu kredit atau debit.

Jika diterapkan secara benar, kartu identitas tunggal ini sebenarnya juga bisa meminimalisir terjadinya kecurangan saat Pemilu. Misal, tak akan ada lagi pemilih ganda atau pemilih siluman. Tak ada juga orang meninggal masih diberi hak pilih. [tyo]









Tuesday, October 3, 2017

corruption in east java

http://www.surabayapagi.com/read/148110/2017/01/04/4_Direksi_Bank_Jatim_era_Hadi_Sukrianto_Tersangka_Korupsi_Rp_124_Miliar.html

4 Direksi Bank Jatim era Hadi Sukrianto Tersangka Korupsi Rp 124 Miliar

Dibobol oleh PT SGS Sidoarjo yang Dimiliki oleh Ayong dan Punggowo dengan Direktur Utama Boneka, Rudi Wahono, yang Sebenarnya Pegawai Biasa

SURABAYA PAGI, Surabaya- Bareskrim Polri mengungkap dugaan korupsi di Bank Jatim, era Hadi Sukrianto, Direktur Utama. Kini telah ditetapkan empat mantan direksi sebagai tersangka. Polri belum menetapkan tersangka dari pihak nasabah PT Surya Graha Semesta (SGS), Sidoarjo, yang diduga membobol uang Bank Jatim sebesar Rp 124 miliar. Dalam kasus ini, kata direksi PT SGS, yang melobi direksi Bank Jatim adalah Ayong dan Punggowo, selaku pemegang saham PT SGS. Sedangkan Direktur utama PT SGS, Rudi Wahono, hanya diperintah menandatangani kredit Standby loan, bersama Erwanto, orang kepercayaan Ayong.

Wartawan Surabaya Pagi yang menghubungi pejabat di Bareskrim Polri, mendapat keterangan, saat ini penyidik sudah memeriksa puluhan saksi. Termasuk beberapa direksi yang sudah pensiun. Diantaranya Wonggo Prayitno. "Kami menyidik kasus ini dengan mengirim penyidik ke Surabaya meminjam ruang penyidik di Satreskrim Polrestabes Surabaya," jelasnya, Selasa (3/1/2017) siang kemarin. Bahkan untuk penyitaan beberapa mobil, penyidik Bareskrim Polri meminjam Polsek Wonokromo sebagai tempat penyimpanan mobil sitaan dari Direktur PT SGS.

Kredit Standby Loan sendiri merupakan fasilitas kredit modal kerja kepada Kontraktor untuk menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan Kontrak Kerja dengan plafon tertentu yang dapat dicairkan secara revolving per proyek atau kontrak kerja dan pelunasan kreditnya bersumber dari pembayaran termyn Proyek yang bersangkutan.

Sementara, penyidik Bareskrim menyebut sudah 4 orang dari internal Bank Jatim, yang ditetapkan sebagai tersangka. Dari keempat tersangka itu, baru satu yang sudah ditangkap, sedang yang lain masih belum ditahan.

Dari penelusuran Surabaya Pagi, keempat tersangka yakni beberapa pimpinan di Bank Jatim pusat era pimpinan Direktur Utama Hadi Sukrianto. Beberapa mereka memang pejabat tinggi, Direksi juga. Ada juga yang pimpinan divisi, sebut sumber internal di Bareskrim Mabes Polri, kepada Surabaya Pagi, Selasa kemarin.

Skandal ini yang diduga kuat menjadi penyebab mundurnya (dimundurkannya) mantan direktur utama sekaligus mantan komisaris Bank Jatim Hadi Sukrianto. Pria yang hobi golf ini diduga ikut dalam proses persetujuan pencairan hingga hapus buku.

Sementara, PT SGS sendiri saat ini sedang diproses di Kejaksaan Tinggi (Kejati Jatim), terkait dugaan korupsi sejumlah proyek fisik, diantaranya pembangunan Jembatan Brawijaya di Kota Kediri, yang dana pembangunannya juga diperoleh dari kredit yang dikucurkan oleh Bank Jatim, saat era Hadi Sukrianto.

Kepastian ada hubungan antara kredit PT SGS dengan kemunduran Hadi, diketahui dari dokumen surat pengunduran diri Hadi Sukrianto tertanggal 17 Maret 2016 kepada Gubernur Jawa Timur (pemegang saham pengendali Bank Jatim), dengan perihal Pengunduran diri sebagai Komisaris Bank Jatim.

Fakta ini menjawab pernyataan Komisaris Utama (independen) Bank Jatim, Heru Santoso, yang hanya menyebut Bank Jatim melihat manfaat dan mudorot terhadap perilaku. Seluruh tingkah pola kita lihat manfaat dan mudorotnya. Kita meminimalkan mudorotnya daripada memaksimalkan manfaatnya, jelasnya pada Jumat (24/6/2016) silam.

Direksi Akui Hapus Buku
Sementara dari dokumen yang diterima Surabaya Pagi, juga terungkap pengakuan Hadi Sukrianto, bahwa salah satu tim pemeriksa di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kantor regional 3 (kini 4), menanyakan hasil Fit and Proper terkait kredit bermasalah atas nama PT SGS berdasarkan laporan LSM. Hadi juga mengaku sebagai direktur utama di masa itu merasa bertanggung jawab sebagai pemimpin yang tidak mampu mendeteksi secara rinci yang sesungguhnya terjadi.

Setidaknya ada beberapa nama direksi aktif dan non-aktif Bank Jatim disinyalir juga terlibat dalam aksi hapus buku atas debitur PT SGS yang diduga telah menyebabkan kerugian keuangan daerah Jawa Timur yang ada di Bank Jatim, dimana kerugian itu juga sudah diperiksa berdasarkan audit external BPKP dan BPK Perwakilan Jawa Timur tahun 2015.

Dari dokumen hapus buku sebanyak 3 kali, ditemukan fakta bahwa direksi Bank Jatim periode sebelumnya, terdapat nama-nama direksi Bank Jatim yang secara terang ikut menandatangani proses hapus buku sebanyak 3 kali.

Padahal, dari penyelidikan tim BPK RI Perwakilan Jawa Timur ke sejumlah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, diketahui kalau PT SGS ternyata sudah menerima termyn-termyn proyek, termasuk untuk pembangunan Jembatan Brawijaya di Kota Kediri, Jembatan Kedung Kandang Kota Malang, proyek RSUD Gambiran Kota Kediri, pembangunan Gedung Poltek II Kota Kediri, Pembangunan kantor terpadu Kabupaten Ponorogo, pembangunan Setda Madiun, pembangunan gedung kantor PT Bank BPR Jatim, pembangunan proyek pasar Caruban Madiun, dengan jumlah nilai proyek mencapai Rp 430.819.524.000,00,00

Menjadi Janggal
Dengan fakta adanya penerimaan termyn-termyn itu, maka syarat Hapus Buku untuk PT SGS menjadi janggal, karena PT SGS terbukti masih mampu untuk membayar cicilan kredit, bukan gagal bayar atau bangkrut sebagai salah satu syarat dilakukannya aksi Hapus Buku.

Direksi Bank Jatim era pimpinan Drs. Suroso, tidak tahu permasalahan dugaan korupsi Rp 124 miliar, karena saat itu Suroso masih menjabat Direktur Utama Bank UMKM Jatim.

"Pak Suroso, ditugaskan Gubernur benahi Bank Jatim era kepemimpinan Hadi Sukrianto," jelas seorang pejabat Bank Jatim, semalam.

Pegawai Rendahan
Sementara itu aset-aset tanah dan bangunan yang dijaminkan PT SGS, sudah dilakukan penyitaan oleh Bank Jatim. Termasuk beberapa mobil mewah yang disita tanpa BPKB.

Rudi Wahono, yang dicacatkan ke Bank Jatim sebagai Direktur Utama PT SGS, hasil pelacakan Surabaya Pagi, adalah pegawai rendahan di PT SGS. Ia dijadikan boneka oleh Ayong dan Punggowo, dengan iming-iming gaji direktur. Kini, setelah skandal PT SGS terbongkar, mobil inova perusahaan disita Polri, Rudi yang berdomisili di Tulangan, naik sepeda motor. Bahkan saat dipanggil penyidik Bareskrim Polri di Jakarta, ia disangoni penyidik, karena kehabisan uang saku. rm/007/isa




https://bidiknasional.com/2017/04/22/%E2%97%BEmengorek-skandal-mega-korupsi-bank-jatim-1/

Mengorek Skandal Mega Korupsi Bank Jatim

SURABAYA, BN – Mantan ketua KPK Abraham Samad sebelum lengser pernah mengatakan, bahwa korupsi terbesar ada di Jatim. Nampaknya, sinyalemen Abraham Samad itu satu per satu mulai terungkap. Salah satunya skandal mega korupsi Bank Jatim yang diduga merugikan keuangan Negara Rp 147.483.736.216,01 (147,4 M). Modusnya, diduga oknum direksi Bank Jatim melalui para stafnya telah menghapusbukuan kredit atas debitur PT Surya Graha Semesta (SGS) dengan alasan kredit macet, namun berdasarkan audit BPK perusahaan tersebut tidak kesulitan keuangan karena telah menerima pembayaran termin dari sejumlah proyek yang dikerjakan. Diam-diam kasus ini telah disidik oleh Direktorat Reserse Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri pimpinan Brigjen Pol Agung Setya, SH,S.Ik, M.Si.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan sejumlah saksi dan barang bukti, tim Direktorat Reserse Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri akhirnya menetapkan lima orang tersangka yakni ; 1) Eko Antono, direktur Kepatuhan Bank Jatim, 2) Wonggo Prayitno, mantan pimpinan Divisi Kredit KMK Bank Jatim, 3) Arya Lelana, mantan Pimsubdiv Kredit KMK Bank Jatim, 4) Iddo Laksono Hartanto, Assistant Relationship Bank Jatim, 5) Harry Sunarno, mantan Pimpinan Bank Jatim Cabang Pasuruan.

“Kasus ini tidak akan berhenti dengan lima tersangka itu saja, sebab ada bukti dan saksi bahwa dugaan kuat penghabusbukuan itu karena ada keterlibatan oknum direksi Bank Jatim di era kepemimpinan Dirut Hadi Sukrianto. Ya..,  ini bisa dikatakan mega korupsi berjamaah dan sistematis, “ ujar sumber BN di Bareskrim Mabes Polri.

Informasi diperoleh BN, kasus ini bermula dari pemberian fasilitas kredit Stanby Loan   kepada PT SGS beralamat di Jl Mojopahit Komplek Perniagaan Jati Kepuh Blok C 2-4 Celep Kec/Kab Sidoarjo Jatim, untuk membiayai proyek –proyek APBD dan APBN berdasarkan kontrak kerja dengan plafon tertentu. Kredit dapat dicairkan secara revolving per proyek. Sedang pelunasan kreditnya di Bank Jatim dibayar setelah termin proyek cair. Pemberian mega kredit  kepada perusahaan milik Cahyo alias Ayong, diduga atas peran Arya Lelana , mantan Pimsubdiv Kredit KMK Bank Jatim Kantor Pusat Jl Basuki Rachmad no 98-104 Surabaya.

Oleh PT SGS, kredit tersebut telah digunakan untuk membiayai sejumlah proyek besar diantaranya ; 1) Pembangunan  jembatan Brawijaya Kota Kediri, 2) Pembangunan jembatan Kedung Kandang Kota Malang, 3) Pembangunan Gedung RSUD Gambiran 2 Kota Kediri, 4) Pembangunan Gedung Poltek II Kota Kediri, 5) Pembangunan Kantor Terpadu Pemkab Ponorogo, 6) Pembangunan Gedung Setda Madiun, 7) Pembangunan Gedung Kantor BPR Jatim, 8) Pembangunan Pasar Caruban Madiun, dengan nilai total Rp 430.819.524.000,-.

Dalam perkembangannya, PT SGS mengaku kesulitan keuangan dan tidak bisa melunasi utangnya di Bank Jatim. Padahal, berdasarkan audit BPK RI Perwakilan Jatim tahun 2015, perusahaan konstruksi tersebut telah menerima termin-termin pembayaran dari sejumlah proyek yang sumber dananya dari  APBD, APBN dan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) tersebut dengan nilai total Rp 430.819.524.000,-. Namun alasan PT SGS yang tanpa dasar dan tanpa keputusan pailit dari pengadilan itu, ditelan mentah-mentah oleh oknum jajaran direksi Bank Jatim pimpinan Dirut Hadi Sukrianto.

Hasilnya bisa ditebak, oknum jajaran direksi Bank Jatim diketahui  telah melakukan penghapusbukuan kredit macet atas debitur PT SGS sebanyak tiga kali. Pertama; keputusan No 052/1781/Kep/Dir/PKB  tentang Penghapusbukuan Kredit Macet tertanggal 29 September 2014, Kedua; keputusan No 052/012/Kep/Dir/PKB tentang Penghapusbukuan Kredit Macet tertanggal 31 Desember 2014, Ketiga; Keputusan No 053/1461/Kep/Dir/PKB tentang Penghapusbukuan Kredit Macet tertanggal 28 Mei 2015. Kebijakan tersebut menyebabkan  Bank Jatim bobol Rp147.483.736.216,00.

Selain lima tersangka tersebut, apa benar para direksi Bank Jatim menikmati uang panas bank plat merah kebanggaan masyarakat Jatim tersebut? Apakah benar sinyalemen dari mantan Ketua KPK bahwa uang panas itu juga mengalir ke pejabat top di Jatim? Mengapa sejak awal PT SGS memasang Rudi Wahono, karyawan rendahan sebagai Dirut?  Mengapa OJK (Otoritas Jasa Keuangan Jatim) sebagai KPK-nya perbankan hanya diam saja? Lebih jelasnya ikuti laporan bersambung BN edisi mendatang

Sementara untuk memenuhi ketentuan UU No 40 tahun 1999 Tentang Pers dan kode etik Jurnalistik, redaksi BN telah mengirim surat konfirmasi no 022/Konf/IV-17/PU-BN tanggal 07 April 2017 kepada dirut Bank Jatim Drs Suroso dengan alamat kantor pusat Bank Jatim Jl Basuki Rachmat no 98-104 Surabaya , namun hingga berita ini diterbitkan tidak ada tanggapan dan penjelasan. (es/supra/bersambung edisi depan)


LANDAK REGENCY : DIAMOND, GOLD AND PALM

http://www.mataborneonews.com/2017/07/14/tambang-emas-ilegal-kuala-behe-makan-korban-jiwa/

Tambang Emas Ilegal Kuala Behe Makan Korban Jiwa

July 14, 2017 9:26 am / by matabn

MATABORNEONEWS.com, Landak –  Aktivitas Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI) kembali menelan korban jiwa, kali ini kejadian tersebut terjadi di Dusun Kurnia, Desa Semedang, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak pada Kamis (13/7) siang.
“Iya kemarin ada kejadian penambang emas tertimbun tanah di lokasi peti, lokasinya sekitar 2 KM dari Dusun Kurnia. Satu orang meninggal dunia,” ujar Kepala Desa (Kades) Semedang Hitri Yusuf, Jumat (14/7).

Kejadian itu diperkirakan antara jam 12 sampai jam satu siang. Dimana saat itu ada empat orang yang sedang melakukan aktivitas PETI.

“Korban yang meninggal dunia atas nama Resi Saputra (20), warga Desa Kuala Behe dan kemarin sudah dimakamkan,”katanya Kades.

Sedangkan tiga rekan korban lainnya yang selamat adalah Dedi (30), Bujang Lapo (24), Uteh (26) an merupakan warga Belimbing mengalami luka-luka. “Untuk yang tiga orang lainnya hanya mengalami luka-luka, dan sudah bisa beraktifitas seperti biasa,” jelasnya.

Kades membeberkan, aktivitas PETI memang sudah dilarang keras, sebagian masyarakat juga sudah ada yang menyadari karena beresiko tinggi. “Pedahal belum satu minggu yang lalu kami baru berikan sosialisasi dan himbauan tentang PETI,” katanya.

Untuk di Desa yang ia pimpin sudah mulai berkurang aktifitas Peti. “Kalau sekarang memang sudah jarang lagi yang kerja Peti, karena memang lokasi sudah mulai habis dan hasil sekarang tidak banyak lagi. Istilahnya memang sudah banyak yang gulung tikar,” bebernya.

Informasi yang dihimpun suaralandak. co.id menyebutkan, untuk kronologi kejadian itu bermula saat empat pekerja lagi nyemprot di dinding tanah di kedalaman sekitar 7 meter. Dimana dengan posisi dinding tanah saat itu agak miring.

Kemudian saat nyemprot, tiba-tiba tanah longsor dan para pekerja memang sempat lari. Tapi korban atas nama Resi Saputra tidak bisa lari karena kaki tersangkut di paralon yang besar sehingga tertimbun. Sedangkan dua rekannya berhasil lari dengan aman.

Sedangkan satu lagi rekannya ada yang tertimbun longsor juga, namun tangan masih terlihat. Kemudian dua rekannya berhasil menarik tangan tersebut dan akhirnya diselamatkan. Sedangkan Resi Saputra tidak tertolong. Sebelum akhirnya diberitahu kepada warga kampung.


http://bangka.tribunnews.com/2017/03/24/wow-penambang-di-kalimantan-barat-temukan-berlian-20-karat-dijual-laku-rp-5-miliar
Wow, Penambang di Kalimantan Barat Temukan Berlian 20 Karat, Dijual Laku Rp 5 Miliar

BANGKAPOS.COM - Postingan akun Facebook, Juliadi Jer, sontak menyita perhatian netizen.
Tiga foto yang diunggahnya menampilkan satu berlian 20 karat, dan seorang pria yang sedang memegang tumpukan uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu di hadapannya, yang menurut keterangan Juliadi Jer, tumpukan uang tersebut sebanyak Rp 5 miliar.
"Intan berlian 20 karat, ditemukan penambang emas landak," tulis akun Juliadi Jer menyertai keterangan foto tersebut, Kamis (23/3/2017).

Sejak diposting 23 jam yang lalu, postingan Juliadi Jer ini sudah terdapat 101 like, 35 komentar dan 243 kali dibagikan.
Akun Facebook Aprilia Ny Syaufani tampak mengomentari postingan ini. Ia menanyakan apakah intan tersebut baru ditemukan.
"Baru 1 bulan yang lalu, dijual di Jakarta laku Rp 5 miliar," tulis Juliadi Jer menjawab komentar Aprilia Ny Syaufani.
Menurut akun Juliadi Jer pula, pemilik intan berlian ini, setelah menjual intan tersebut, langsung membeli mobil baru.
"Mantap lh, langsung beli mobil baru de' jak, tadi jak along diajak jalan-jalan same die," tulisnya.
Dalam balasan komentarnya, Juliadi Jer menjelaskan bahwa pria beruntung yang menemukan intan 20 karat tersebut merupakan warga Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak.
Ada pula netizen yang mengomentari, agar hasil temuan berlian dan tumpukan uang Rp 5 miliar tersebut tak diposting di Facebook, karena menurutnya justru akan mengancam keselamatan si pemilik uang.
"Harusnya jangan diposting, ini membahayakan keselamatan pemilik uang," tulis akun Muhammad Ibrahim Ahlul Bait.
Saat dikonfirmasi tribunpontianak.co.id melalui telepon, Juliadi Jer yang bernama asli Juliadi membenarkan bahwa memang warga Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak yang beruntung menemukan berlian tersebut.
"Betul, jadi yang di foto itu namanya Sri, dia ndak sendirian, jadi mereka itu ada kelompoknya, cuma yang di foto itu dia sendiri. Saya pun mendapatkan fotonya dari teman," katanya.
Juli menambahkan, berlian itu telah dijual di Jakarta, harganya Rp 5 miliar.
"Infonya setelah dia ini, ada kelompok lain yang juga dapat berlian, kabarnya sih lebih besar dari yang ini, cuma saya ndak tahu juga berapa harga dijualnya," katanya.


http://www.infosawit.com/mobile/index.php/news/detail/r--budi---michael-hartono--dari-tembakau--sampai-sawit

R. BUDI & MICHAEL HARTONO, DARI TEMBAKAU SAMPAI SAWIT
Fokus | 15 January 2015 , 12:49 WIB | Read : 687 | By : Atep Yulianto Irawan

Dua bersaudara Robert Budi Hartono dan Michel Hartono oleh Majalah Forbes Indonesia pada tahun 2014, tercatat sebagai orang terkaya pertama di Indonesia. Robert yang lahir pada tanggal 28 April 1941 di Kota Semarang, bersama kakaknya melanjutkan perusahaan ayahnya bernama Djarum Gramophon atau acap dikenal dengan “Djarum”.

Melalui Djarum Group, dua bersaudara ini melakukan ekspansi bisnis diluar bisnis rokok, salah satunya nyemplung di bisnis perkebunan kelapa sawit. Lewat PT Hartono Plantations Indonesia (HPI Agro), Hartono bersaudara itu kini telah memiliki perkebunan kelapa sawit yang cukup luas.

Berdasarkan penelusuran InfoSAWIT lahan HPI Agro sekitar seluas 85 ribu ha, yang terdiri dari 7 perusahaan perkebunan. Perkebunan kelapa sawit milik Hartono kebanyakan berlokasi di Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Pontianak dan Landak.

Pengembangan kebun sawit milik Grup Djarum nampaknya . . .