Tuesday, October 3, 2017

LANDAK REGENCY : DIAMOND, GOLD AND PALM

http://www.mataborneonews.com/2017/07/14/tambang-emas-ilegal-kuala-behe-makan-korban-jiwa/

Tambang Emas Ilegal Kuala Behe Makan Korban Jiwa

July 14, 2017 9:26 am / by matabn

MATABORNEONEWS.com, Landak –  Aktivitas Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI) kembali menelan korban jiwa, kali ini kejadian tersebut terjadi di Dusun Kurnia, Desa Semedang, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak pada Kamis (13/7) siang.
“Iya kemarin ada kejadian penambang emas tertimbun tanah di lokasi peti, lokasinya sekitar 2 KM dari Dusun Kurnia. Satu orang meninggal dunia,” ujar Kepala Desa (Kades) Semedang Hitri Yusuf, Jumat (14/7).

Kejadian itu diperkirakan antara jam 12 sampai jam satu siang. Dimana saat itu ada empat orang yang sedang melakukan aktivitas PETI.

“Korban yang meninggal dunia atas nama Resi Saputra (20), warga Desa Kuala Behe dan kemarin sudah dimakamkan,”katanya Kades.

Sedangkan tiga rekan korban lainnya yang selamat adalah Dedi (30), Bujang Lapo (24), Uteh (26) an merupakan warga Belimbing mengalami luka-luka. “Untuk yang tiga orang lainnya hanya mengalami luka-luka, dan sudah bisa beraktifitas seperti biasa,” jelasnya.

Kades membeberkan, aktivitas PETI memang sudah dilarang keras, sebagian masyarakat juga sudah ada yang menyadari karena beresiko tinggi. “Pedahal belum satu minggu yang lalu kami baru berikan sosialisasi dan himbauan tentang PETI,” katanya.

Untuk di Desa yang ia pimpin sudah mulai berkurang aktifitas Peti. “Kalau sekarang memang sudah jarang lagi yang kerja Peti, karena memang lokasi sudah mulai habis dan hasil sekarang tidak banyak lagi. Istilahnya memang sudah banyak yang gulung tikar,” bebernya.

Informasi yang dihimpun suaralandak. co.id menyebutkan, untuk kronologi kejadian itu bermula saat empat pekerja lagi nyemprot di dinding tanah di kedalaman sekitar 7 meter. Dimana dengan posisi dinding tanah saat itu agak miring.

Kemudian saat nyemprot, tiba-tiba tanah longsor dan para pekerja memang sempat lari. Tapi korban atas nama Resi Saputra tidak bisa lari karena kaki tersangkut di paralon yang besar sehingga tertimbun. Sedangkan dua rekannya berhasil lari dengan aman.

Sedangkan satu lagi rekannya ada yang tertimbun longsor juga, namun tangan masih terlihat. Kemudian dua rekannya berhasil menarik tangan tersebut dan akhirnya diselamatkan. Sedangkan Resi Saputra tidak tertolong. Sebelum akhirnya diberitahu kepada warga kampung.


http://bangka.tribunnews.com/2017/03/24/wow-penambang-di-kalimantan-barat-temukan-berlian-20-karat-dijual-laku-rp-5-miliar
Wow, Penambang di Kalimantan Barat Temukan Berlian 20 Karat, Dijual Laku Rp 5 Miliar

BANGKAPOS.COM - Postingan akun Facebook, Juliadi Jer, sontak menyita perhatian netizen.
Tiga foto yang diunggahnya menampilkan satu berlian 20 karat, dan seorang pria yang sedang memegang tumpukan uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu di hadapannya, yang menurut keterangan Juliadi Jer, tumpukan uang tersebut sebanyak Rp 5 miliar.
"Intan berlian 20 karat, ditemukan penambang emas landak," tulis akun Juliadi Jer menyertai keterangan foto tersebut, Kamis (23/3/2017).

Sejak diposting 23 jam yang lalu, postingan Juliadi Jer ini sudah terdapat 101 like, 35 komentar dan 243 kali dibagikan.
Akun Facebook Aprilia Ny Syaufani tampak mengomentari postingan ini. Ia menanyakan apakah intan tersebut baru ditemukan.
"Baru 1 bulan yang lalu, dijual di Jakarta laku Rp 5 miliar," tulis Juliadi Jer menjawab komentar Aprilia Ny Syaufani.
Menurut akun Juliadi Jer pula, pemilik intan berlian ini, setelah menjual intan tersebut, langsung membeli mobil baru.
"Mantap lh, langsung beli mobil baru de' jak, tadi jak along diajak jalan-jalan same die," tulisnya.
Dalam balasan komentarnya, Juliadi Jer menjelaskan bahwa pria beruntung yang menemukan intan 20 karat tersebut merupakan warga Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak.
Ada pula netizen yang mengomentari, agar hasil temuan berlian dan tumpukan uang Rp 5 miliar tersebut tak diposting di Facebook, karena menurutnya justru akan mengancam keselamatan si pemilik uang.
"Harusnya jangan diposting, ini membahayakan keselamatan pemilik uang," tulis akun Muhammad Ibrahim Ahlul Bait.
Saat dikonfirmasi tribunpontianak.co.id melalui telepon, Juliadi Jer yang bernama asli Juliadi membenarkan bahwa memang warga Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak yang beruntung menemukan berlian tersebut.
"Betul, jadi yang di foto itu namanya Sri, dia ndak sendirian, jadi mereka itu ada kelompoknya, cuma yang di foto itu dia sendiri. Saya pun mendapatkan fotonya dari teman," katanya.
Juli menambahkan, berlian itu telah dijual di Jakarta, harganya Rp 5 miliar.
"Infonya setelah dia ini, ada kelompok lain yang juga dapat berlian, kabarnya sih lebih besar dari yang ini, cuma saya ndak tahu juga berapa harga dijualnya," katanya.


http://www.infosawit.com/mobile/index.php/news/detail/r--budi---michael-hartono--dari-tembakau--sampai-sawit

R. BUDI & MICHAEL HARTONO, DARI TEMBAKAU SAMPAI SAWIT
Fokus | 15 January 2015 , 12:49 WIB | Read : 687 | By : Atep Yulianto Irawan

Dua bersaudara Robert Budi Hartono dan Michel Hartono oleh Majalah Forbes Indonesia pada tahun 2014, tercatat sebagai orang terkaya pertama di Indonesia. Robert yang lahir pada tanggal 28 April 1941 di Kota Semarang, bersama kakaknya melanjutkan perusahaan ayahnya bernama Djarum Gramophon atau acap dikenal dengan “Djarum”.

Melalui Djarum Group, dua bersaudara ini melakukan ekspansi bisnis diluar bisnis rokok, salah satunya nyemplung di bisnis perkebunan kelapa sawit. Lewat PT Hartono Plantations Indonesia (HPI Agro), Hartono bersaudara itu kini telah memiliki perkebunan kelapa sawit yang cukup luas.

Berdasarkan penelusuran InfoSAWIT lahan HPI Agro sekitar seluas 85 ribu ha, yang terdiri dari 7 perusahaan perkebunan. Perkebunan kelapa sawit milik Hartono kebanyakan berlokasi di Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Pontianak dan Landak.

Pengembangan kebun sawit milik Grup Djarum nampaknya . . .


No comments:

Post a Comment